Klasifikasi Jamur dan Contoh Jamur serta Manfaatnya

loading...
Jamur ada yang bersel satu dan adapula yang bersel banyak serta tidak berklorofil. Jamur banyak dijumpai di  tempat-tempat yang lembab atau basah. Karena tidak memiliki klorofil, jamur hidup secara saprofit dan parasit. Jamur pada umumnya berkembang biak dengan spora. Jamur atau cendawan tidak mampu untuk memproduksi makanannya sendiri sehingga tergolong makhluk hidup heterotrof.

Ukuran tubuh jamur sangat bervariasi. Ada jamur bersel satu, ada pula yang bersel banyak. Jamur bersel satu misalnya jamur ragi. Sedangkan jamur bersel banyak misanya jamur tiram dan jamur Amanita.
 
Jamur parasit sangat merugikan manusia karena dapat tumbuh pada tanaman budidaya, ternak atau pada manusia. Jamur saprofit pun dapat merugikan manusia karena dapat merusak bahan makanan dan bahan bangunan, tetapi dapat menguntungkan bila jamur tumbuh pada sampah dan menguraikannya menjadi kompos.
 
Klasifikasi Jamur dan Contoh Jamur serta Manfaatnya
Berdasarkan hifanya, jamur diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Phycomycetes, Eumycetes, dan Deuteromycetes.

Phycomycetes (Jamur Ganggang)



Tubuh Phycomycetes terdiri atas benang-benang bersekat-sekat yang disebut hifa. Benang-benang hifa tersebut dapat bercabang menjadi anyaman  (miselium). Kebanyakan Phycomycetes hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Beberapa Phycomycetes hidup sebagai parasite pada makhlu hidup lain. Phycomycetes yang hidup sebagai parasit misalnya pada tanaman tomat, kentang, anggur, tembakau, dan kulit manusia. Contoh jamur Phycomycetes adalah jamur temped an jamur oncom.

Eumycetes (Jamur Benar)


Eumycetes atau jamur benar juga disebut jamur sejati. Jamur benar mempunyai hifa yang bersekat-sekat dan bercabang. Berdasarkan cara pembentukan spora, jamur ini dibedakan menjadi dua subkelas, yaitu Ascomycetes dan  Basidiomycetes.
 
Ascomycetes mempunyai badan pembentuk spora yang berbentuk kantong yang disebut askus. Di dalam askus terdapat lapisan askospora. Ada beberapa jenis jamur Ascomycetes yang mempunyai alat perkembangbiakan konidiospora atau konidium. Warna jamur Ascomycetes bermacam-macam. Ada yang berwarna hitam, cokelat atau kuning. Contoh jamur Ascomycetes antara lain adalah Saccharomyces cerevisiae yang dikenal sebagai ragi dan Peniccilium notatum yang biasa digunakan sebagai antibiotic.
 
Basidiomycetes adalah jamur yang mempunyai badan pembentuk spora yang berbentuk botol dan disebut basidium. Spora jamur ini berbentuk Basidiospora. Basidiospora dibentuk di ujung luar basidium, berjumlah empat, dan bertangkai. Basidiomycetes mempunyai tubuh dan mudah diamati. Bentuknya ada yang seperti payung dan kuping. Contohnya adalah jamur payung, jamur merang, dan jamur kuping yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Deuteromycetes (Jamur tak Sempurna)


Jamur-jamur yang perkembangbiakannya belum dikenal digolongkan ke dalam Deuteromycetes. Contoh jamur yang tergolong dalam kelas Deuteromycetes adalah jamur oncom yang biasa dimanfaatkan untuk pembuatan oncom.

 

Lichenes (lumut kerak)


Lumut kerak merupakan simbiosis antara ganggang atau alga hijau dengan jamur. Jamur yang biasa bersimbiosis adalah Ascomycetes dan Basidiomycetes. Alga dapat membuat makanannya sendiri karena mempunyai klorofil sedangkan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak memiliki klorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil makanan dari alga. Lumut kerak memiliki kemampuan untuk melapukkan batuan, sehingga tumbuhan ini biasa disebut tumbuhan perintis. Contoh Lichenes yang hidup melekat pada kulit kayu adalah lumut janggut.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian jamur, klasifikasi jamur dan contoh jamur serta manfaat jamur dalam kehidupan. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
loading...